MENGENAL PERILAKU BULLYING DAN DAMPAKNYA

Oleh: Adita Dwi Romandina ( Guru BK )

Remaja atau adolescence merupakan individu yang sedang berada pada masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Pada masa trasisi, remaja mengalami berbagai macam perubahan melalui proses yang cukup rumit dan berhubungan dengan tugas perkembangan masa remaja dimana salah satunya perubahan sosial. Perubahan sosial yang dialami oleh para remaja yaitu penyesuaian diri dalam kelompok sosial. Dalam kelompok sosial terjadi penerimaan dan penolakan teman sebaya dimana hal ini akan mempengaruhi pergaulan remaja. Karakteristik remaja yang cenderung labil dan sensitive mendorong remaja berperilaku sesuai kehendak hatinya tanpa berfikir resiko yang akan terjadi. Hal ini mendorong remaja untuk menonjolkan diri sebagai individu maupun sebagai anggota pada kelompok sosial.

Terbentuknya kelompok remaja pada suatu komunitas yang lebih besar akan menyebabkan adanya individu atau kelompok besar yang superior. Terkadang individu atau kelompok yang superior akan menunjukkan jati diri mereka dengan cara menunjukkan perilaku agresif salah satunya tindakan bullying atau perundungan. Tindakan bullying kerap dilakukan dimana saja seperti di keluarga, sekolah, tempat bermain, dan masyarakat. Bullying menjadi masalah yang meluas bahkan disinyalir hampir setiap anak pernah mengalami bullying (Annot dalam Efianingrum, 2019: 5). Bullying yang seringkali dijumpai di sekolah merupakan implikasi adanya interaksi sosial antara pelaku dengan korban yang sama-sama menjadi warga sekolah, kultur sekolah dan iklim kelas yang kurang kondusif untuk belajar, serta perilaku warga sekolah yang mengabaikan tindakan bullying.

Lalu Apa Sih Tindakan Bullying Itu ?

Bullying berasal dari Bahasa Inggris “bull” yang berarti banteng yang senang merunduk kesana-kemari. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, secara etimologi kata “bully” berarti penggertak atau orang yang mengganggu orang yang lemah. Bullying sendiri merupakan suatu bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang yang lemah dengan tujuan menyakiti. Namun kata tersebut dirasa belum tepat untuk mendefinisikan kata bullying sehingga beberapa ahli membahas mengenai bullying.

Olweus (1999) sebagaimana dikutip (Darmayanti, 2019) mendefinisikan bullying sebagai masalah psikososial dengan menghina dan merendahkan orang lain secara berulang-ulang dengan dampak negatif terhadap perilaku dan korban bullying dimana pelaku memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan korban.

Siswati dan Widayanti (2009) menjelaskan bahwa bullying salah satu bentuk dari perilaku agresi seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali merupaka sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresi.

American Phsychologis Assosiation (APA) mendefinisikan bullying sebagai sebuah bentuk perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dan disengaja untuk menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun cidera bagi korban.

Menurut Sejiwa (dalam Zakiyah, 2017: 325) mendefinisikan bullying sebagai tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya.

Sedangkan menurut Wicaksana bullying adalah suatu kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak dapat membela diri dalam situasi dimana ada keinginan untuk menyakiti atau menakut-nakuti orang tersebut atau membuatnya murung.

Penyebab Terjadinya Bullying

Keinginan untuk melakukan bullying tidak muncul dengan sendirinya. Faktor penyebabnya dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat bermain, dan lingkungan masyarakat. Adapun beberapa penyebab seseorang melakukan bullying adlah sebagai berikut:

a.Pelaku adalah siswa yang bermasalah

b.Perasaan ingin menunjukkan kekuatan dan kekuasaan

c.Pelaku mengalami kekerasan di rumah oleh orang tua / orang-orang terdekat

d.Pelaku ingin meningkatkan rasa percaya diri dengan cara menindas orang lain

e.Kebiasaan melakukan tindakan bullying

f.Pola asuh orang tua yang tidak sehat

g.Pernah menjadi korban tindak kekerasan / bullying

h.Ingin diterima di lingkungan

i.Tidak bisa mengontrol diri

j.Sulit dalam bersosialisasi

k.Terjadi karena tradisi turun temurun dari senior

Jenis-jenis Bullying

Terdapat beberapa jenis bullying yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial remaja yaitu:

1. Bullying secara verbal

Bullying jenis ini menjadi salah satu jenis yang paling mudah dilakukukan dan menjadi awal dari perilaku bullying lainnya. Hal ini tentunya menjadi langkah pertama menuju kekerasan yang lebih lanjut. Contohnya memanggil nama dengan julukan, celaan, fitnah, kritikan kejam, hinaan, pelecehan seksual, surat mengintimidasi, dan lain-lain.

2.Bullying secara fisik

Bullying jenis ini jarang dilakukan namun biasanya remaja yang melakukan bullying fisik biasanya remaja yang bermasalah dan cenderung akan beralih ke tindakan krimisal. Misalkan memukuli, menendang, menampar, mencekik, mencakar, menggigit, meludahi, dan merusak barang milik anak yang tertindas.

3.Bullying secara sosial

Bullying jenis ini sulit terdeteksi oleh orang lain misalnya penabaian, pengucilan, dan penghindaran. Perilaku ini mencakup sikap-sikap seperti pandangan negatif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang mengejek.

4.Bullying prejudis

Bullying jenis ini melibatkan kebencian atau pembatasan terhadap korban berdasarkan faktor seperti ras, agama, seksual, atau kecatatan. Contohnya meniru logat orang lain, mengejek warna kulit, mengejek ras, dan lain-lain.

5.Bullying seksual

Bullying seksual terjadi saat korban disentuh pada bagian-bagian pribadinya ataupun dipanggil dengan panggilan yang tidak senonoh. Contohnya komentar kasar tentang tubuh seseorang, meneruskan chat dan gambar yang jelas-jelas tidak pantas, mempermalukan di depan umum, menunjukkan gerakan yang mengarah ke hal-hal seksual, serta menyentuh, memegang, atau mencubit di bagian tertetu.

6.Bullying elektronik/cyber bullying

Bentuk prilaku bullying yang dilakukan oleh pelakunya melalui sarana computer dan handphone melalui internet, website, chatting, email, sms, dan lain-lain. Biasanya cyber bullying ditujkan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar, rekaman video/film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti, dan menyudutkan.


Ciri-Ciri Pelaku Bullying

Pelaku bullying biasanya memiliki sikap dan perilaku yang berbeda dari orang normal. Mereka cenderung selalu ingin berkuasa dan mendominasi orang lain. Berikut ini ciri-ciri pelaku bullying:

a. Hidup berkelompok dan menguasai kehidupan sosial siswa di sekolah

b. Menempatkan diri ditempat tertentu di sekolah

c. Merupakan tokoh populer di sekolah

d.Gerak-geriknya dapat ditandai yaitu sering berjalan di depan, sengaja menabrak, dan menyepelekan/melecekan


Ciri-ciri Korban Bullying

a.Secara akademis

Korban terlihat lebih tidak cerdas dari orang yang tidak menjadi korban atau sebaliknya.

b.Secara sosial

Korban terlihat lebih memiliki hubungan yang erat dengan orang tua mereka

c.Secara mental atau perasaan

Korban meihat diri mereka sendiri sebagai orang yang bodoh dan tidak berharga. Kepercayaan diri mereka rendah dan tingkat kecemasan sosial mereka tinggi

d.Secara fisik

Korban adalah orang yang lemah misal korban laki-laki sering mendapat perlakuan berupa siksaan fisik sedangkan perempuan akan mendapat kata-kata yang kasar.


Peranan Dalam Bullying

a. Bullies yaitu pelaku dari bullying. Siswa yang dikategorikan sebagai pemimpin yang berinisiatf dan aktif terlibat dalam perilaku bullying.

b.Victim, yaitu orang yang sering kali menjadi sasaran bully yang memiliki fisik lemah dan memiliki kekurangan sehingga menjadi korban bully.

c.Assisting the bully, yaitu orang yang menemani temannya melakukan bullying dan juga terlibat dalam perilaku bullying. Namun orang ini cenderung hanya bergantung mengikuti perintah dari si pembully.

d.Reinforcing the bully, yaitu mereka yang mendukung temannya melakukan bullying. Ketika terjadi bullying, orang ini ikut menyaksikan, menertawakan korban, memprovokasi si pembully, mengajak siswa lain untuk ikut menonton, dll. 

e.Defender, yaitu orang-orang yang berusaha membela dan membantu korban tetapi seringkali menjadi korban juga.

f.Outsider, yaitu orang yang tahu bahwa hal itu terjadi namun tidak melakukan apapun seolah-olah tidak peduli pada korban karena menjadi korban bully selanjutnya.


Dampak Bullying

1.Terganggu fisiknya seperti cedar, luka, sakit, dan sebagainya

2.Tertekan psikisnya (kejiwaan) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah, dan tertekan.

3.Pergaulan sosial terganggu seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam, dan tertutup.

4.Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak bisa konsentrasi, lupa mengerjakan tugas, menurunnya prestasi belajar/tidak naik kelas.


Cara Mengatasi dan Melawan Bullying

Sikap positif remaja dapat memutus rantai perilaku negatif sehingga scara psikologis dan emosional mereka dapat lebih berprestasi dan bersosialisasi dengan baik. Berikut ini adalah cara-cara mengatasi dan melawan tindakan bullying

1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau tuang yang berlebihan

2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi

3.Hindari gara-gara dengan pelaku bullying

4.Kenali dan perhatikan pelaku bullying

5.Jangan ikut-ikutan untuk untuk melakukan tindak bullyingJadilah orang yang percaya diri dan tunjukkan bahwa kita tidak bisa diganggu

6.Bersikap tenang jika ada yang mengganggu

7.Jangan biarkan emosi terpacing

8.Jika melihat adan teman yang menjadi korban maka tolong dan segera lapor

9.Lakukan perlawanan seperti berteriak, lari, atau tindakan apapun yang dapat membuat pelaku merasa terancam.



Referensi

Zakiyah, Ela Zain, dkk. 2017. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying. Jurnal penelitian & ppm Vol. 4 No. 2

Efianingrum, Ariefta. 2018. Membaca Realitas Bullying Di Sekolah: Tinjauan Multiperspektif Sosiologi. Jurnal Dimensia Vol. 7 No. 2

Visty, Sesha Agistia. 2021. Dampak Bullying Terhadap Perilaku Remaja Masa Kini. Jurnal Intervensi Sosial Dan Pembangunan (JISP) Vol. 2 No. 1

Darmayanti, Kusumasari Kartika Hima. 2019. Bullying Di Sekolah: Pengertian, Dampak, Pembagian, Dan Cara Menanggulaginya. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 17 No. 01

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *