Pada akhir Januari 2025, tepatnya pada 20 Januari, wilayah Kelurahan Tlogopayung di Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, mengalami bencana tanah longsor akibat hujan deras yang berlangsung sejak Senin petang hingga malam hari. Tanah longsor ini mengakibatkan beberapa rumah warga di dusun Pikatan, Kepyar, Tlogo, Tlogobaru, Watupayung dan Karangsari mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi bervariasi, beberapa parah pada bagian dapur dikarenakan letak rumah langsung di bawah tebing. Beberapa yang lain mengalami kerusakan ringan.
Sejalan dengan misi SMP Islam Al Fath Plantungan yang berbunyi "Menumbuhkan Budaya Gotong Royong", sekolah melakukan pengumpulan donasi bagi masyarakat terdampak bencana. Kegaiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan Jum'at Berkah dengan diawali dengan pembacaan tahlil dan dilanjutkan dengan pengumpulan donasi.
Donasi yang telah terkumpul baik dari siswa, guru, karyawan dan donatur dibelanjakan bahan pokok dan disalurkan ke keluarga terdampak bencana.
Berikut daftar penerima donasi, yaitu:
- Bapak Munasir dari dusun Tlogo
- Bapak Solihin dari dusun Pikatan
- Ibu Misti dari dusun Pikatan
- Ibu Taryumi dari dusun Pikatan
Kegiatan ini memiliki tujuan penting yang berdampak positif bagi perkembangan karakter dan sosial peserta didik. Salah satu tujuan utamanya adalah menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung atau sedang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini, peserta didik juga belajar untuk membiasakan diri dalam berbagi, sehingga mereka tidak hanya berfokus pada kepentingan pribadi tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang lain. Selain itu, donasi dapat meningkatkan kesadaran sosial peserta didik dengan membantu mereka memahami kondisi masyarakat sekitar serta peran yang bisa mereka ambil dalam memberikan bantuan.
Selain menanamkan nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, solidaritas, dan gotong royong, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki. Melihat orang lain yang membutuhkan bantuan dapat memberikan perspektif baru dan mengurangi sikap mudah mengeluh. Lebih dari itu, keterlibatan peserta didik dalam mengorganisir donasi juga membantu menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab. Mereka belajar untuk mengelola penggalangan dana, berkomunikasi dengan berbagai pihak, serta memastikan bantuan tersalurkan dengan baik dan transparan.
Selain manfaat bagi individu, kegiatan donasi juga membangun rasa persatuan dan kebersamaan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Siswa bekerja sama dengan teman-teman, guru, dan bahkan komunitas luar dalam mewujudkan aksi sosial yang bermanfaat. Tidak hanya itu, mereka juga dapat mengembangkan keterampilan manajemen dan organisasi, seperti perencanaan, pengumpulan, pendistribusian, hingga evaluasi hasil kegiatan donasi. Dengan adanya kebiasaan positif ini, diharapkan peserta didik dapat terus membawa nilai-nilai kebaikan tersebut ke dalam kehidupan mereka di masa depan, menjadikan kepedulian sosial sebagai bagian dari karakter mereka.